Minggu, 29 Desember 2013

JAWABAN



JAWABAN
Tahukah kau siapa aku?
Aku adalah anak perempuan ayah ibuku
Tahukah kau siapa aku?
Aku adalah anak perempuan pertama yang lahir dari rahim ibuku
Tahukah kau siapa aku?
Aku adalah anak permepuan kebanggaan orang tuaku

Aku adalah aku
Dengan segala kekurangan ddan kelebihanku
Aku tercipta sebagai aku
Dengan berpegang teguh pada prinsip
Dengan watak dan ciri khas diri

Lihatlah aku sebagimana kau mengenalku
Pandanglah aku sebagai pribadiku seutuhnya
Karena aku bukanlah sosok lain
Dan hanya ada satu jiwwa dan raga ini

Adilkah kau padaku?
Menolehkan pandangan ke arahku
Berucap semanis madu
Bertegur sapa padaku
Karena ada sesuatu pada orang lain
Yang bisa kau dapatkan dariku

Karena akulah terobati segala rindumu
Karena akulah kau terbangun dari sisi gelapmu
Merubah arah pandang ke depan

Iya…
Memang itu semua karena aku
Karena aku kau membuka memori lamamu
Dimana pelangi setiap saat ada
dimana detik berjalan lambat
Dimana senyum yang selalu nampak darimu

Karena aku adalah orang yang selama ini kau cari
Aku adalah pribadi beda yang kau anggap sama
Sama dengan bintang yang pernah datang dalam hidupmu

Sabtu, 28 Desember 2013

SEDERHANA

Kehidupan ini dicipta penuh dengan keajaiban
Dimana dalam hitungan detik saja
Tawa bisa menjadi tangis
Cinta menjadi benci
Kawan bisa menjadi lawan
Gelap pun bisa menjadi terang
Hidup itu aneh dan juga unik
Hal yang mustahil terjadi
Dengan sekejap akan terjadi

Tapi sebenarnya hidup itu sederhana
Dimana kita melewati kerikil tajam
Tapi tetap bersabar
Dimana harta menjunjung derajat
Tapi tetap rendah hati
Dimana kita terjatuh
Tapi kita bisa berdiri

Itulah hidup
Saat kita mencari jawaban
Dari alam yang berbisik
Saat kita mengalir sesuai takdir
Takdir yang tak tahu akan kemana kita terbawa
Yang merupakan rahasia Ilahi

LAGU ITU GUE BANGET

Bisa menyanyi solo di depan banyak orang adalah impianku sejak kecil. Dimana setiap orang akan bertepuk tangan terkagum-kagum mendengar suaraku. Semua orang akan terpaku mendengarkan keahlianku menyanyikan sebuah lagu. Tapi, apa yang aku alami tidaklah sesuai dengan apa yang ku ingini. Singkat cerita, ada acara farewell party di kampus. Aku mendapatkan tugas untuk bermain drama dan menyanyikan sebuah lagu. Aku memilih sebuah lagu barat yang berjudul “Right Here Waiting for You” by Richard. Aku suka lagu itu, dan bagiku menyanyikan lagu itu sesuai dengan jenis suaraku. Sebelum hari H aku tidak pernah latihan menyanyi dikarenakan Bapak yang bertugas mengiringiku saat  menyanyi tidak memiliki waktu luang untuk latihan. Maka dari itu aku hanya konsentrasi untuk berlatih drama.
Hari dimana acara dimulai, aku menghampiri Bapak tersebut dan meminta beliau untuk mengiringiku menyanyikan lagu Richard. Awalnya tanggapan Bapak kurang enak. Beliau berkata kepadaku bahwa lagu ini sudah sering dinyanyikan, dan sudah bosan mengiringi lagu tersebut. Aku diminta untuk menyanyikan lagu lain. Akan tetapi, bagiku dari semua lagu, lagu inilah yang paling mudah dan sesuai dengan jenis suaraku. Aku nggak sanggup kalau harus menyanyikan soundtrack dari Titanic tanpa latihan. Padahal waktu aku tampil kurang satu jam lagi, dan aku tidak mau tampil bodoh dan kurang maksimal gara-gara ganti lagu secara dadakan. Jadi akhirnya mau tidak mau, suka maupun tidak suka si bapak haruss mau mengiringiku.
Saat aku tampil, aku menyanyi dengan segenap hati dan jiwa. Aku tidak tahu apa yang ada dipikiran orang lain. Yang ada di pikiranku saat itu adalah aku harus bernyanyi, aku tidak peduli bagaimanapun hasilnya karena ini adalah penampilan perdanaku untuk bernyanyi solo.
Setelah aku selesai tampil, setiap orang bertepuk tangan kepadaku. Tepuk tangan yang aku harapkan dari dulu, tepuk tangan yang membuatku bahagia, bangga terhadap diriku sendiri, tepuk tangan yang menyanjungku. Akan tetapi aku sama sekali tidak merasakan bahagia, aku tidak merasakan suka cita yang menggebu-gebu. Saat aku turun dari panggung. Bapak yang semula kurang suka dengan lagu pilihanku langsung menyambutku dengan wajah berseri-seri. Beliau berkata kepadaku bahwa semua penonton terkagum-kagum saat aku menyanyi. Semua takjub akan bakat tersembunyiku. Dan semua bertepuk tangan untukku. Beliau mengungkapkan kepadaku kalau beliau banggan akan diriku. Akan tetapi aku merasa tidak ada hal yang istimewa dari itu. Aku berlalu dengan senyum datar tanpa ekspresi ceria seperti apa yang aku harapkan sebelumnya. Tidak cukup sampai disitu, saat aku baru melangkah beberapa langkah, bapak pemilik persewaan panggung langsung mendatangiku. Bapak-bapak tersebut memujiku dengan menggebu-gebu dan terkagum-kagum, malah mereka merekomendasikanku untuk ikut menyanyi dengan elektone si Bapak tadi supaya bisa menambah uang saku dan mengembangkan bakat. Tapi hal itu tetap tidak menggugah hati nuraniku, aku hanya tersenyum datar dan berlalu.
Yang ada di benakku saat ini adalah, kenapa tidak ada orang yang sadar. Sadar akan apa makna di balik lagu itu. Apa karena lagu itu berbahasa inggris sehingga orang-orang tidak tahu apa artinya. Atau benar-benar tidak tahu kalau aku tadi menyanyi dengan segenap hati dan hampir menagis menggebu-gebu di atas panggung. Tadi aku bukan menyanyi, tapi aku sedang curhat. Mencurahkan segenap perasaan yang membebabiku. Mencurahkan apa yang sedang aku rasakan. Sebenarnya aku bukan menyanyi, tapi aku tadi berteriak dan menjerit. Hatiku menangis, menangis karena patah hati. Di sana, di atas panggung itu aku mengungkapkan bahwa aku akan menunggunya, menunggu sampai kapanpun dan aku akan tetap mencintainya. Wajahku sudah memerah, air mataku sudah mulai jatuh, tapi mungkin karena aku memakai make up tebal, orang-orang tidak menyadari bahwa aku mulai menangis. Menagis karena dua hari sebelumnya aku patah hati, dua hari sebelum aku menampilkan bakat tersembunyiku aku putus cinta. Dan lagu yang aku pilih sebulan sebelum penampilanku, bisa sesuai dengan suasana hatiku.

Rabu, 25 Desember 2013

SANDARAN TERINDAH




Saat aku berlari kencang bebas tanpa hambatan
Di saat inilah aku harus mulai bersiap
Bersiap untuk mulai berhenti
Berhenti pada persimpangan jalan yang akan aku lewati
Berhenti untuk berfikir
Jalan mana yang harus ditempuh selanjutnya

Aku tak akan pernah tahu
Ujung dari masing-masing persimpangan itu
Apakah kan berujung pada jalan buntu?
Apakah jalan yang mengantarkanku pada lubang tak berdasar
Atau jalan yang menghantarkanku pada sebuah taman
Taman yang diamanahkan Allah kepadaku
Agar ku jaga dan kurawat dengan kedua tanganku

Akan tetapi yang aku tahu saat ini adalah
Bagaimana aku harus menentukan
Persimpangan mana yang harus ku lewati
Persimpangan mana yang akan ku pijaki
Untuk lembaran baru dalam hidup ini

Aku hanyalah manusia biasa
Yang dengan mudahnya dibutakan oleh nafsu
Dan dengan mudahnya disesatkan oleh setan
Yang menutup kedua mata dan telingaku
Sehingga aku tak bisa memilih
Mana yang benar mana dan yang salah
Saat tak bisa membedakan
Mana putih dan mana hitam

Yang ku tahu…
Saat ini hanya satu tempatku bersandar
Tempat dimana aku akan menemukan sebuah jawaban
Tempat dimana aku dikuatkan saat kaki ini mulai letih untuk berjalan
Tempat dimana aku bisa mengadu kala hati dilanda gundah
Dan dimana aku mendapatkan sebuah pencerahan
Saat aku berada di tempat yang gelap
Tempat ku bersandar yang paling nyaman
Yaitu Allah swt.